Pada tahun 2024, Bitcoin mencapai tonggak baru dalam pengakuan institusional: ETF Bitcoin spot yang berbasis di AS menarik investasi miliaran, dan harga Bitcoin melampaui batas psikologis $100.000 untuk pertama kalinya. Pencapaian ini menegaskan pentingnya cryptocurrency dan menyoroti evolusinya menjadi kelas aset yang sepenuhnya matang.
Mengapa para pemain terbesar di pasar keuangan memilih Bitcoin, dan risiko serta peluang apa yang menanti investor di masa depan? Dalam tinjauan ini, kami akan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Rekor ETF Spot: Lebih dari 500.000 BTC dalam Aset
ETF Bitcoin spot AS telah mencapai tonggak sejarah: total arus masuk bersih mereka melebihi 500.000 BTC dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncurannya. Angka ini menegaskan meningkatnya minat dari para investor institusional dan dampak signifikan produk-produk ini pada pasar cryptocurrency.
Sejak debut mereka pada 11 Januari 2024, 12 ETF spot AS telah menyerap lebih dari 2,5% dari total pasokan Bitcoin yang beredar, yang mencapai 19,8 juta BTC.
Menurut Vetle Lunde, Kepala Riset di K33, arus masuk bersih ke dalam dana-dana ini melampaui 500.925 BTC, dengan investasi satu hari sebesar $223,1 juta tercatat pada hari Rabu, $121,9 juta di antaranya masuk ke dalam dana FBTC milik Fidelity.
Pemimpin Pasar dan Pentingnya Minat Institusional
Di antara ETF spot AS, ETF IBIT milik BlackRock memimpin, mengelola lebih dari 520.000 BTC, melampaui iShares Gold Trust (IAU), yang memegang $50 miliar dalam aset. Menyusul di belakangnya ETF FBTC milik Fidelity, yang mengelola lebih dari 247.000 BTC. Dana GBTC milik Grayscale, yang sebelumnya memegang 619,000 BTC, kini hanya mengelola 210.000 BTC karena arus keluar yang signifikan.
Total aset ETF spot AS kini melebihi 1,1 juta BTC—sebanding dengan jumlah yang dikaitkan dengan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Ini menunjukkan skala partisipasi institusional dan pengaruh ETF pada pasar yang sebelumnya ditandai dengan volatilitas tinggi dan keterlibatan institusional yang rendah.
Tonggak Psikologis $100.000: Penyebab dan Implikasi
Pada 11 Desember, Bitcoin kembali melampaui angka $100.000 setelah koreksi, naik hampir 4% dalam satu hari. Kenaikan ini didorong oleh sinyal makroekonomi positif dari AS, termasuk data inflasi November yang sesuai dengan ekspektasi analis, memperkuat harapan atas pelonggaran kebijakan Federal Reserve. Meningkatnya kepercayaan investor institusional juga berperan penting.
Kapitalisasi stablecoin mencapai $200 miliar, meningkatkan likuiditas pasar secara keseluruhan. Secara bersamaan, dominasi pasar Bitcoin naik menjadi 54%, level tertinggi sejak awal 2021. Para ahli memprediksi bahwa kondisi ekonomi yang menguntungkan dapat mendorong pertumbuhan berlanjut, meskipun mereka memperingatkan tentang potensi volatilitas.
Prediksi: $105.000 sebagai Target Berikutnya
Para analis memperkirakan potensi kenaikan Bitcoin hingga $105.000. Breakout level ini kemungkinan akan memicu likuidasi lebih dari $2 miliar dalam posisi short, yang semakin memperkuat tren naik. Menurut data CoinGlass, pasar sedang mengalami akumulasi posisi leverage yang signifikan, yang dapat menjadi katalis pertumbuhan dan volatilitas selanjutnya.
Investasi Institusional: AMP sebagai Contoh
Perusahaan Australia AMP, yang menginvestasikan $27 juta dalam Bitcoin melalui dana pensiunnya, menjadi contoh meningkatnya minat dari investor institusional. AMP telah menjadi perusahaan pertama di Australia yang memasukkan Bitcoin dalam portofolio aset pensiunnya. Perwakilan perusahaan menyebutkan pentingnya cryptocurrency sebagai kelas aset dan potensi pertumbuhannya sebagai pendorong utama keputusan ini.
"Pertumbuhan Bitcoin telah menjadikannya aset yang terlalu penting untuk diabaikan," ujar manajer portofolio senior AMP, Steve Flegg.
Namun, dana pensiun Australia lainnya tetap berhati-hati, menahan diri dari investasi crypto karena volatilitasnya.
Level Teknikal dan Potensi Risiko
Meskipun optimistis, Bitcoin menghadapi resistance kunci di angka $104.000. Secara historis, level ini menjadi titik untuk take profit, menciptakan tekanan di pasar. Kegagalan menembus resistance ini dapat menyebabkan reversal tren dan koreksi menuju $60.000–$70.000. Para analis menyatakan bahwa pada bulan Januari sering terbentuk penurunan setelah pertumbuhan aktif selama musim gugur.
Kesimpulan: Apa yang Diharapkan dari Bitcoin?
Bitcoin terus menarik minat investor institusional, memperkuat posisinya sebagai aset jangka panjang. Breakout level $104.000 dapat membuka jalan untuk mencapai level tertinggi baru, tetapi kemungkinan koreksi tetap ada, terutama di tengah aksi profit taking.
Dalam beberapa bulan mendatang, faktor makroekonomi dan tindakan pemain besar, termasuk investor institusional, akan membentuk jalur Bitcoin. Bagaimanapun, tahun 2024 telah menjadi tahun bersejarah bagi Bitcoin, memperkuat peran pentingnya dalam sistem keuangan modern.
